Sejarah A-Creat
BASEPAT A-CREAT adalah sebuah komunitas kelas X4, SMA Negeri 2 Ciamis. Komunitas kelas ini mulai
didirikan pada tanggal 26 Juli 2007, oleh anak-anak kelas X4 yang pada awalnya hanya berjumlah 40 orang.
Setelah semua murid baru di sekolah bertaraf internasional itu selesai melaksanakan masa orientasi siswa
(MOS) yang berlangsung selama satu minggu. Komunitas kelas ini terdiri dari 16 siswa dan 24 siswi.
Pada awalnya, hamper semua siswa di kelas X4 ini merasa canggung dalm melakukan perkenalan diri dan
penyesuaian dirinya masing-masing dengan lingkungan yang masih terasa asing bagi mereka pada saat itu,
malahan masih banyak siswa yang masih saja teringat akan indahnya masa-masanya dulu di SMP. Mereka masih
belum terbiasa dengan lingkungan baru. Kebanyakkan para pelajar yang menduduki bangku kelas X4 ini
mayoritasnya adalah pendatang dari berbagai kota di pinggiran kota kabupaten Ciamis. Mereka tampil di
kelas dengan gayanya tersendiri dan logat daerahnya masing-masing yang masih lengket dan unik.
Beberapa minggu kemudian, seluruh siswa sudah mulai dapat menggabungkan dirinya dalam kelompok bahkan
sudah mulai dapat menyesuaikan diri. Dengan mulainya bermunculan banyak tugas dari guru-guru mata
pelajaran, maka mereka pun saling bekerjasama dalam menyelesaikannya, dan inilah awal daripada
kebersamaan yang akan mereka jalin bersama.
Komunitas yang dipimpin oleh Muhamad Fajar (sebagai ketua kelas) dan Rizky Muhamad Ramdhan Sidiq
(sebagai wakil), yang di atasi oleh Ibu hj. Wiwik Dwi Astuti selaku wali kelas ini, mulai berkembang
pesat secara personality dan semakin kompak. Pembawaan sifat dan karakter masing-masing anggota
komunitas ini yang membuat setiap hari semakin seru, membuat mereka merasakan kehangatan dan kenyamanan,
dan membuat mereka terus ingin bersama dalam suka dan duka. Dan ini jelas sekali berbeda dengan
kelas-kelas yang lainnya. Karakter dan pribadi dari anak-anak X4 yang unik-unik ini, kemudian tanpa
disadari dapat mempererat tali persahabatan diantara mereka, dengan kesolidaritasan, saling berbagi,
dan saling terbuka. Dengan segala humor yang selalu ada setiap harinya.
Awalnya sekitar tahun 2007 pada saat kelas ini akan membuat sebuah kaos kelas dan pada saat itu nama
apa yang pas untuk sebuah perkumpulan kelas X4, pada saat itu terbersit sebuah nama yaitu BASEPAT
(yang artinya “BArudak SEpuluh emPAT”) namun nama itu terlalu aneh karena seperti nama ikan, kemudian
disusul dengan adanya nama A-CREAT (Anak CREATif) yang muncul secara ttidak sengaja. Sehingga
terciptalah sebuah nama komunitas kelas ini yaiut BASEPAT A-CREAT, namun pada akhirnya hanya disebut A-CREAT saja.
Berbagai macam lomba, baik lomba Agustusan ataupun lomba-lomba yang lainnya tak pernah mereka lewatkan,
dan beberapa diantaranya mereka berhasil mendapatkan kejuaraan dan piagam-piagam penghargaan.
Tak luput dari kekurangan, di dalam komunitas kelas ini juga pernah ada maslah-masalah. Pada pertengahan
bulan Februari 2008, Shinta Karlina Ratna mulai terserang suatu sakit yang agak parah. Shinta pun
terpaksa harus selalu mengirimkan surat keterangan sakit karma dia harus selalu berada di rumahnya
selama masa pemulihan, dan itu telah memakan waktu yang lamanya selama berbulan-bulan. Ia harus keluar
masuk rumah sakit apabila terkadang penyakitnya itu terasa kambuh lagi. Karena sakitnya itulah, dokter
melarang Shinta untuk mengikuti pelajaran olahraga. Sementara itu, para guru mata pelajaran pada
kebingungan terhadap tugas-tugasnya yang belum diselesaikan oleh Shinta. Pada tanggal 18 Februari 2008,
terdapat seorang siswa baru di komunitas BASEPAT A-CREAT ini yang bernama Galuh Anggara. Dia adalah
seorang murid pindahan dari Makassar, akan tetapi dia adalah asli dari Ciamis. Berbagai kemungkinan
buruk pun semakin bermunculan tentang Shinta. Kegiatan demi kegiatan pun telah banyak dilaksanakan
oleh komunitas A-CREAT ini, tapi kebanyakkannya ‘ngaliwet’ dan kumpul-kumpul nongkrong. Setiap kali
ada acara ‘ngaliwet’ mereka selalu sepakat tentang tempat yang mereka tentukan, di rumah salah seorang
anggota misalnya. Untuk acara nongkrong bareng, mereka sudah mempunyai base camp atau tempat nongkrong
yaitu ‘warung Wa Aat’, dan setelah itu biasanya mereka suka jalan ke tempat nongkrong ke dua yaitu
Jambansari. Mereka hanya perlu berjalan kaki karma jaraknya tidak terlalu jauh dari tempat nongkrong
pertama. Tempat itu juga begitu strategis, indah, dan terletak tak jauh dari sekolahan mereka. Mereka
selalu menghabiskan waktu luang bersama setelah pulang sekolah di sana, begitu banyak kenangan yang
telah mereka simpan bersama.
Beberapa minggu sebelu ulangan semester digelar, Shinta sudah bisa bersekolah lagi seperti biasanya.
Akan tetapi dia tetap harus menyelesaikan tuga-tugas guru mata pelajaran yang belum diselesaikannya dan
harus selesai sebelum ulangan umum tiba waktunya, dan seluruh anggota A-CREAT pun mulai merasa hawatir padanya.
Berbagai taktik dan kekompakkan yang mereka lakukan selama ulangan semester berlangsung, cukup
membuahkan hasil. Mereka berhasil lolos dalam memasuki jurusannya masing-masing (kelas XI A atau XI S).
beberapa hari sebelum pembagian buku rapor, yaitu pada tanggal 26 Juni 2008 mereka sepakat untuk
mengadakan acara makan bersama, lokasi yang dipilih yaitu restoran lesehan Torozol. Kehadiran Ibu wali
kelas yang berprofesi sebagai guru mata pelajaran bahasa Indonesia, semakin menambah lengkap ikon
komunitas ini. Acara ini diselenggarakan menjelang perpisahan mereka.
Hari pembagian rapor pun telah tiba, namun sayang sekali disaat seperti itu Shinta tidak dapat hadir
karna masih berada dalam masa penyelesaian tuga-tugas. Anak-anak kounitas ini pun hanya sebagian yang
datang ke sekolah, sebagiannya lagi mempunyai acara masing-masing yang tak dapat ditinggalkan katanya.
Itu sangat disayangkan sekali. Pada malam harinya, yaitu tepatnya malam minggu, sebagian siswa
melaksanakan camping di bukit Tugu Pinus, sebagai wujud kebersamaan yang terus ingin mereka jalin
bersama.
Sekarang mereka terpisah oleh kelas, dan Shinta Karlina pada akhirnya naik kelas. Mereka sibuk dengan tugasnya masing-masing dan semakin jarang bersama. Akan tetapi bagaimana pun juga, mereka mengatakan bahwa A-CREAT akan selalu hidup selamanya…
|